Halaman

Jumat, 21 Januari 2011

Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit

Larutan  adalah campuran homogen 2 zat dimana bagian-bagiannya tidak dapat dibedakan lagi. Bagian dari larutan adalah zat terlarut atau disebut solute, dan zat pelarut yang disebut solvent. Jumlah zat terlarut selalu lebih sedikit dari zat pelarut. Namun, khusus untuk air, meskipun jumlahnya lebih sedikit dari zat yang dilarutkan, tetap disebut zat pelarut, oleh karena itu, air disebut pelarut universal. Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut disebut pelarutan atau solvasi

  • Larutan Elektrolit
 adalah larutan yang bisa menghantarkan listrik, dikarenakan ada ion positif dan negatif dalam larutan yang bergerak bebas. ion positif menangkap elektron dari baterai, sedangkan ion negatif melepaskan elektron yang berlebihan di dalam dirinya, sehingga terjadi aliran elektron atau yang sering disebut aliran listrik




  • Larutan Elektrolit Kuat
  adalah larutan elektrolit dimana seluruh zat terlarut terurai sempurna menjadi ion (ionisasi sempurna)
Contoh dai larutan elektrolit sempurna adalah sebagai berikut
  •  Natrium Klorida  NaCl
  •  Asam klorida       HCl
  •  Asam Sulfat         H2SO4
  •  Kalsium Hidroksida    Ca(OH)2
  •  Kalium Hidroksida    KOH
    • Larutan Elektrolit Lemah
     adalah larutan elektrolit dimana hanya sebagian kecil dari zat terlarut yang berubah menjadi ion
     Contoh larutan elektrolit lemah adalah sebagai berikut:
    •  Asam Asetat (CH3COOH)
    •  Amonium Hidroksida (NH4OH)

    • Larutan  Non Elektrolit
    Yaitu larutan larutan yang tidak bisa menghantarkan listrik dikarenakan tidak ada ion yang terionisasi di larutan itu. Contoh dari larutan ini adalah sebagai berikut:
    •  H2O (Air)


      •  Derajat ionisasi
        Menunjukkan perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang mengion dan tidak mengion. Apabila ditulis secara matematis akan diperoleh rumus sebagai berikut

       Jumlah zat yang mengion
      Jumlah zat yang mengion & tidak mengion



      Ditulis oleh: Fathan Nur Hakim

      Kamis, 20 Januari 2011

      Ekonomi Makro Dan Mikro

      Ekonomi Mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup sempit, hanya dalam lingkup perusahaan dan rumah tangga, perusahaan di sini sebagai produsen dan rumah tangga sebagai konsumen

      1. Teori Harga : membahas aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dan aliran faktor produksi dari rumah tangga ke perusahaan, dan komposisi dari aliran tersebut
      2.  ekonomi mikro mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan dalam penentuan harga dan dan kuantitas barang yang diperjualbelikan
      3.  Ekonomi mikro mempelajari berbagai keputusan dan perilaku konsumen serta prodsen dalam permintaan dan penawaran atas suatu barang atau jasa

      Contoh masalah ekonomi mikro:
      1. naiknya harga barang di suatu daerah
      2. memprediksi harga barang di masa depan
      3. masalah lain yang hanya mencakup dalam daerah
      Ekonomi makro mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup besar
      1. Ekonomi makro membahas gejala ekonomi secara keseluruhan atau global (nasional)
      2. Hal yang dibahas:
      • Sejauh mana sumber daya telah dimanfaatkan dalam hal ekonomi
      • Pertumbuhan ekonomi
      • Inflasi, yaitu keadaan dimana jumlah uang yang beredar lebih banyak dari jumlah barang, sehingga harga barang meningkat
      • Sejauh mana perekonomian stabil terutama dalam hal moneter

      Contoh masalah ekonomi makro:
      1. pengangguran
      2. kurs
      3. masalah ekonomi yang meliputi nasional

      Jumat, 14 Januari 2011

      Optika Geometri

      Cahaya dan optika geometri yang meliputi hakekat cahaya, pemantulan dan pembiasan (Hukum Snell), prinsip Huygens dan prinsip Fermat tentang perambatan cahaya di dalam medium, pembentukan bayangan oleh cermin dan lensa, interferensi, difraksi dan polarisasi
      Optika Geometri mempelajari sifat-sifat cahaya sebagai gelombang yang rnengalami pemantulan dan pembiasan.
      Pembiasan cahaya ialah fenomena pembengkokan cahaya apabila merambat dari satu medium sinar ke medium sinar yang berbeda ketumpatannya dan laju dan arah cahaya berubah dalam medium yang berlainan serta berlaku dalam perambatan medium yang berlainan.
      Hukum pembiasan cahaya ada dua:
      1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada suatu bidang datar.
      2. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias suatu cahaya yang datang dari suatu medium ke medium lainnya merupakan suatu konstanta (n), yaitu indek bias medium 2 relatif terhadap indek bias medium 1
      Kecepatan cahaya
      Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h). Kecepatan cahaya ditandai dengan huruf c, yang berasal dari bahasa Latin celeritas yang berarti "kecepatan", dan juga dikenal sebagai konstanta Einstein.
      Kecepatan tepatnya adalah sebuah definisi, bukan sebuah ukuran, karena meter sendiri didefinisikan dari segi kecepatan cahaya dan detik. Kecepatan cahaya melalui sebuah medium (yang berarti bukan dalam vakum) adalah kurang dari c (mendefinisikan indeks pemantulan medium tersebut).
      Indeks bias

      Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara cepat rambat cahaya di udara dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut.
      Secara matematis, indeks bias dapat ditulis: n = c / cm
      n = indeks bias
      c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3x10^8 m/s)
      cm = cepat rambat cahaya di suatu medium
      atau:
      n = ʎ1/ʎ2 = sin ɑ /sin ʙ
      ʎ1 = panjang gelombang 1
      ʎ2 = panjang gelombang 2
      ɑ = sudut datang
      ʙ = sudut bias