Senin, 04 November 2013
CAFTA Tak Mengubah Sikap Berbisnis
Jakarta, Kompas
Perjanjian Perdagangan Bebas antara ASEAN dan China atau CAFTA tidak serta-merta mengubah sikap dan cara berbisnis pengusaha Indonesia dan China.
Ini terlihat dari realisasi perdagangan di antara kedua negara yang tidak berubah signifikan meskipun perjanjian CAFTA sudah berjalan tiga bulan.
”Baik impor maupun ekspor antara China dan Indonesia sama-sama turun. Ini menunjukkan perilaku pelaku usaha China dan Indonesia belum menggunakan fasilitas CAFTA secara maksimal. Mereka belum mengembangkan bisnisnya karena CAFTA,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan di Jakarta, Kamis (1/4).
Dasar kesimpulan BPS adalah data ekspor-impor China ke Indonesia yang justru menurun dengan adanya CAFTA. Ekspor China ke Indonesia pada Februari 2010 tercatat 1,38 miliar dollar AS atau turun dibandingkan Januari 2010 yang mencapai 1,406 miliar dollar AS.
Begitu juga ekspor Indonesia ke China yang menurun dari 1,01 miliar dollar AS pada Januari 2010 menjadi 986,2 juta dollar AS pada Februari 2010.
Dengan demikian, perdagangan Indonesia dan China masih diwarnai defisit sekitar 300 juta dollar AS, yang menunjukkan belum adanya perubahan penambahan volume ekspor dari pengusaha Indonesia.
Meski demikian, Indonesia mengalami surplus pada perdagangan dengan negara-negara ASEAN setelah dua bulan pemberlakuan CAFTA.
Ekspor negara-negara ASEAN ke Indonesia pada Februari 2010 dilaporkan 1,726 miliar dollar AS atau naik dibanding Januari 2010 sebesar 1,693 miliar dollar AS.
Sementara ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN tersebut dilaporkan mencapai 1,841 miliar dollar AS atau turun dibandingkan Januari 2010 yang mencapai 1,915 miliar dollar AS.
Secara umum, neraca perdagangan Indonesia ke ASEAN masih surplus sekitar 148 juta dollar AS. Rusman menyebutkan, ekspor Indonesia masih ditopang oleh komoditas utama, antara lain batu bara dan tembaga.
Namun, kedua komoditas itu mengalami penurunan ekspor sehingga total ekspor Indonesia pada Februari 2010 menurun 3,37 persen dibandingkan Januari 2010 menjadi 11,2 miliar dollar AS.
Sumber : http://lawlightmark.blogspot.com/2010/04/cafta-1.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar