Halaman

Sabtu, 10 November 2012

Iddah dan Ruju'

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
‘Iddah merupakan masa penungguan bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk dibolehkan menikah kembali dengan laki-laki lain. Sedangkan pengertian dari rujuk adalah kembalinya suami kepada ikatan nikah dengan istrinya sebagaimana semula, selama istrinya masih berada dalam masa ‘iddah raj’iyah. Dalam ajaran islam hukum-hukum tersebut dapat dilakukan dengan syarat dan ketentuan tertentu. Banyak permasalahan rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan dengan kepala dingin,mereka beranggapan perceraian adalah salah satu jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan adanya hukum-hukum Allah SWT yang ada pasangan yang ada di dunia ini bisa bersatu kembali seperti semula.

Rumusan Masalah
• Apakah yang menyebabkan hukum rujuk bisa berubah?
• Berapa lamakah masa ‘iddah bagi wanita yang ditinggal mati suaminya?
Tujuan
• Utuk mengetahui hukum-hukum islam yang ada dalam pernikahan

Kajian Pustaka
‘Iddah secara bahasa berasal dari kata addad, yang artinya menghitung. Sedangkan secara istilah berarti masa menunggu bagi seorang istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk dibolehkan menikah lagi dengan laki-laki lain. Sedangkan rujuk secara bahasa, berarti kembali, sedangkan secara istilah berarti kembalinya sang suami kepada ikatan nikah dengan istrinya sebagaimana semula selama istrinya masih berada dalam masa iddah. Ada beberapa macam dari ‘iddah yaitu arena suami wafat atau karena talak. Selain itu ‘iddah juhga mempunyai hikmah didalamnya. Sedangkan rujuk mengenai macamnya, hanya dapat dilakukan dalam talak yang raj'i selama istri masih dalam masa iddah. Rujuk juga memiliki syarat dan rukun, untuk melakukan hukum-hukumnya secara sah.

BAB II
PEMBAHASAN
 IDDAH
a. Pengertian dan Hukum Iddah
Iddah secara bahasa berasal dari kata addad, yang artinya menghitung. Sedangkan secara istilah berarti masa menunggu bagi seorang istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk dibolehkan menikah lagi dengan laki-laki lain. Allah berfirman:
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ
Artinya:
“wanita-wanita yang ditolak hendaknya menahan diri (menunggu 3 kali Quru’)” (Q.S. Al-Baqarah:228)

b. Macam-macam Iddah
Lama masa iddah bagi seorang perempuan bervariasi, tergantung dari sebab dia mendapat iddah tersebut
1. Iddah karena suami wafat
• Apabila sang istri tidak hamil, baik sudah campur dengan suaminya yang wafat atau belum, masa iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari, berdasar firman Allah berikut ini
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا......
Artinya:
"Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beriddah)empat bulan sepuluh hari."(Q.S. Al-Baqarah:234).
• Apabila sang istri sedang hamil, maka masa iddahnya adalah sampai melahirkan, firman Allah SWT:
...وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا (4)
Artinya:
"Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikannya baginya kemudahan dalam urusannya."

2. Iddah karena Talak
• Perempuan yang telah dicampuri dan dia belum putus dalam haid, iddahnya adalah tiga kali sucidan dinamakan juga tiga kali quru’. Firman Allah SWT:
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِر
Artinya:
"wanita-wanita yang ditolak hendaknya menahan diri (menunggu tiga kali Quru'). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat".(Q.S. Al-Baqarah:228)
• Perempuan yang dicampuri dan dia tidak berhaid, baik dia perempuan yang belum baligh atau perempuan tua yang sudah memasuki masa menopause, iddahnya adalah tiga bulan. Firman Allah SWT:
وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ
Artinya:
"Dan perempuan-perempuan yang putus asa dari haid diantara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan, dan begitu pula perempuan-perempuan yang tidak haid".(At-Thalak:4)
• Perempuan yang bertalak dan belum disetubuhi, maka baginya tidak ada iddah. Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نَكَحْتُمُ الْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَمَسُّوهُنَّ فَمَا لَكُمْ عَلَيْهِنَّ مِنْ عِدَّةٍ تَعْتَدُّونَهَا....
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya."(Q.S. Al-Ahzab:49).
• Iddah bagi seorang perempuan yang kehilangan suami, yaitu apabila seorang istri tidak mengetahui keneradaan dan juga kondisi sang suami, apakah masih atau sudah meninggal, maka wajib ia menunggu selama empat tahun, lalu ditambah iddah selama empat bulan sepuluh hari. Firman Allah SWT:
عَنْ عُمَرَ رَضِىَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ:اَيُّمَاامْرَأَةٍ فَقَدَتْ زَوْجَهَالَمْ نَدْرٍاَيْنَ هُوَفَاِنَّهَاتَنْتَظِرُاَرْبَعَ سِنِيْنَ ثُمَّ تَعْتَدُّ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَعِشْرًا ثُمَّ تَحِلُّ (رواه مالك)
Artinya:
"Dari Umar r.a. berkata: "bagi perempuan yang kehilangan suaminya, dan ia tidak mengetahui dimana suaminya berada, sesungguhnya perempuan itu wajib menunggu empat tahun, kemudian hendaklah ia beriddah empat bulan sepuluh hari, barulah ia boleh menikah."(HR.Malik)

c. Hikmah Iddah
Adapun hikmah adanya iddah adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui bersihnya rahim seorang perempuan, sehingga tidak tercampur antara keturunan seorang dengan yang lain.
• Memberi kesempatan kepada suami istri yang berpisah untuk kembali kepada kehidupan semula, jika mereka menganggap hal tersebut baik.
• Menjunjung tinggi masalah perkawinan yaitu untuk menghimpunkan orang-orang arif mengkaji masalahnya, dan memberikan tempo berfikir panjang.
• Kebaikan perkawinan tidak terwujud sebelum kedua suami istri sama-sama hidup lama dalam ikatan akadnya.

 RUJU’
a. Pengertian Ruju’
Secara bahasa, ruju’ berarti kembali, sedangkan secara istilah berarti kembalinya sang suami kepada ikatan nikah dengan istrinya sebagaimana semula selama istrinya masih berada dalam masa iddah. Firman Allah SWT:
..وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا.....
Artinya:
"Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki islah."(Q.S. Al-Baqarah:228)

b. Macam Rujuk
Mengenai macamnya rujuk, hanya dapat dilakukan dalam talak yang raj'i selama istri masih dalam masa iddah. Nabi Muhammad SAW. Bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللّهُ عَنْهُمَا لَمَّاسَأَلَهُ سَائِلٌ قَالَ: اَمَا اَنْتَ طَلَقْتَ اِمْرَاَتَكَ مَرَّةً اَوْمَرَّتَيْنِ فَاِنَّ رَسُوْلَ اللّهِ اَمَرَنِى اَنْ اُرَجِعُهَا (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Ibnu Umar r.a waktu itu ia ditanya oleh seseorang, ia berkata,"Adapun engkau yang telah mencerikan istri baru sekali atau dua kali, maka sesungguhnya Rasulullah SAW. telah menyuruhku merujuk istriku kembali."(HR.Muslim)
Firman Allah SWT:
وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ...
Artinya:
"Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan cara yang baik, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf pula."(Q.S. Al-Baqarah:231)

c. Syarat dan Rukun Rujuk
Syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
a)Saksi untuk rujuk
b)Rujuk dengan kata-kata atau penggaulan istri
c)Kedua belah pihak yakin dapat hidup bersama kembali dengan baik
d)Istri telah di campuri
e)Istri baru dicerai dua kali
f)Istri yang di cerai dalam masa iddah raj'i
Rukun rujuk antara lain:
a. Ada suami yang merujuk atau wakilnya
b. Ada istri yang dirujuk dan sudah dicampurinya
c. Kedua belah pihak (suami dan istri) sama-sama suka
d. Dengan pernyataan ijab qobul, seperti mengucapkan kata-kata rujuk misalnya:"aku rujuk engkau pada hari ini". Atau: "telah ku rujuk istriku yang bernama:……..pada hari ini".dan sebagainya.

KESIMPULAN
Iddah adalah masa menunggu bagi seorang istri yang sudah berpisah dengan suaminya karena berbagai sebab, seperti cerai, meninggalnya sang suami, atau karena keberadaan sang suami yang tidak jelas. Seorang perempuan hendaknya mengikuti aturan-aturan iddah yang telah ditentukan Allah SWT dan atau melalui hadist Rasulullah SAW, karena dari semua aturan itu pasti akan memberikan manfaat bagi seorang perempuan, seperti apabila di hamil selama masa iddah, berarti anak yang dikandung adalah anak dari suami yang menceraikannya atau yang telah meninggal Ruju’ adalah kembalinya suami kepada istri selam sang istri berada pada masa iddah raj’iyah. Hukum ruju’ bisa berubah ubah, bisa menjadi sunnah, apabila rujuknya sang suami kepada istri dengan niat kepada Allah, memperbaiki sikap dan perilaku, bisa bersifat wajib, apabila suami mentalak salah seorang istrinya, sedangkan sebelum mentalaknya, dia belum menyempurnakan pembagian waktunya, atau bahkan bisa menjadi haram apabila niat rujuk sang suami adalah untuk menyakiti sang istri dan atau untuk mendurhakai Allah SWT

PENUTUP
Kami sebagai penyusun menyadari akan adanya kekurangan dalam makalah yang kami susun ini, oleh karena itu, kami selaku penyusun menerima setiap krtik dan saran yang membangun dari pembaca atau guru pembimbing, sehingga untuk penyusunan makalah kedepan akan lebih baik lagi
Kami sebagai penyusun juga berharap agar makalah kami ini bisa dimanfaatkan oleh para pelajar, terutama siswa SMAN Model Terpadu, untuk bisa membantu kelancaran dan kesuksesan pembelajaran PAI kelas XII, tentu dengan tujuan agar setiap siswa bisa semakin memahami materi yang disampaikan di dalam kelas dan bisa menyampaikan kepada teman lain yang belum memahami bab ini.
Akhir kata, kami jugaberharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada teman-teman dan guru pembimbing yang telah memberikan masukan dan juga acuan dalam pembuatan makalah ini, dan semoga semua perbuatan baik ini dicata sebagai ibadah oleh Allah SWT.

Daftar Pustaka http://nuryasmin.blogspot.com/2011/05/fiqih-iddah-dan-rujuk.html

Minggu, 28 Oktober 2012

Puisi

SEPI Langit kemerahan Angin sepoi-sepoi Dedaunan hijau bergerak-gerak Matahari sembunyikan diri Melengkapi suasana hati ini Kau, dia, mereka Kalian semua sama saja Meninggalkanku, sendiri dalam jeruji Yang kubuat dengan tanganku sendiri Kenapa tidak ada yang mencegahku? Saat benda itu kubuat, untuk mengurung Diriku sendiri Apa kalian tidak menyukaiku? Membenciku? Apa aku mengganggu kalian? Menakuti kalian? Membuat kalian tidak nyaman? Mengapa kalian tidak peduli lagi padaku? Apa salahku? Jawablah, kumohon Tapi, jika memang itu yang kalian inginkan Baiklah, aku akan tetap diam Diam membisu, membatu, sendiri disini Dalam jeruji besi, dalam hati , dalam hidupku ini Fathan Nur Hakim/XII_IPA_II/8

Kamis, 14 Juni 2012

Teknik Sederhana Penyaringan Air

Teknik Sederhana Penyaringan Air Sungai Pembimbing : Ibu Aulia Damayanti S,pd Anggota Kelompok : 1. Fathan Nur Hakim (08) 2. Lailatul Firdaus (14) 3. Ria Hidayatul F (24) SMA NEGERI MODEL TERPADU BOJONEGORO Jalan Raya Sokowati no.00 Kapas Bojonegoro KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini yang berjudul “Teknik Sederhana Penyaringan Air Sungai”. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan ini kepada : 1. Bapak Mashadi, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMA NEGERI MODEL TERPADU Bojonegoro yang telah memberikan kemudahan baik berupa moril maupun materil. 2. Ibu Nining Ufik S.Pd, selaku Wali Kelas XI SMA NEGERI MODEL TERPADU Bojonegoro yang telah memberikan banyak motivasi dan inspirasi. 3. Ibu Aulia Damayanti, S.Pd, selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis, yang telah memberikan petunjuk pembuatan karya ini 4. Rekan-rekan semua di Kelas XI SMA NEGERI MODEL TERPADU Bojonegoro. 5. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis selama mengikuti pembelajaran dalam menyelesaikan karya tulis Dan Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan karya tulis. Dalam Penulisan karya tulis ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan karya tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin. Bojonegoro, 20 mei 2012 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan maunia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya. Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya. Telah terjadi banyak sekali pencemaran air, seperti di Teluk Jakarta yang berakibat bagi para petambak. Bukan hanya beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang dan bandeng juga banyak yang mati. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta termasuk cukup parah. Sehingga indicator pencemar seperti kerang hijau terlah berkembang secara pesat. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air. Seperti yang terjadi di NTB, dimana terjadi pencemaran air akibat penggunaan pestisida yang berlebihan dalam waktu yang lama. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan Ranget (Bali Post, 14/8/03). Krisis air juga terjadi di hampir semua P.Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara meminimalisir pembelian air di masyarakat ? 2. Bagaimana teknik sederhana dalam penyaringan air sungai? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui cara meminimalisir pembelian air di masyarakat. 2. Untuk mengetahui cara penerapan teknik dalam penyaringan air sungai. 1.4 Manfaat Makalah ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang pencemaran air, sumber, dampak serta penanggulangannya, terutama bagi kita semua yang membutuhkan air yang aman, bersih serta sehat. BAB II KAJIAN MATERI Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. (minamini.blogspot.com/dampakpencemaranair). BAB III PEMBAHASAN Cara penjernihan air ini sama dengan cara penyaringan I. Perbedaanya terletak pada penyusunan drum atau bak pengendapan dan bak penyaringan, serta susunan lapisan bahan penyaring. • BAHAN 1. 10 (sepuluh) kg arang 2. 10 (sepuluh) kg ijuk 3. pasir beton halus 4. batu kerikil 5. 2 (dua) buah kran 1 inci 6. batu dengan garis tengah 2-3 cm • PERALATAN 1. 1 (satu) buah bak penampungan 2. 1 (satu) buah drum bekas • PEMBUATAN 1. Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan. 2. Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm (lihat Gambar). • PENGGUNAAN 1. Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran. 2. Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air. 3. Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil. • PEMELIHARAAN 1. Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering 2. Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering. 3. Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih dan dijemur sampai kering. 4. Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur. Penutup • KEUNTUNGAN 1. Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja misalnya : sungai, rawa, telaga, sawah dan sumur. 2. Cara ini berguna untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil. • KERUGIAN Air tidak bisa dialirkan secara teratur, karena air dalam jumlah tertentu harus diendapkan dulu dan disaring melalui bak penyaringan. 3. Bahan penyaring harus sering diganti. 4. Air harus dimasak lebih dahulu sebelum diminum

Kamis, 09 Februari 2012

Why Do The Sun And The Moon Live In The Sky?

Once upon a time, there was a kingdom, named Surya Kencana. This kingdom was leaded by King Arthur. Surya Kencana looked brighter than other kingdom, because there was a sun which live peacefully. In that kingdom, the sun helped the people to see in the night, so the people could to continue their work in the dark, finally, Surya Kencana became a greatest kingdom in the world

One day, the sun decided to walk around the kingdom. After that, the su met the moon in the little forest in southern of Surya Kencana kingdom. However, the sun fallen in love with the moon. After that, the sun often spent his time to meet the moon, so the people of Surya Kencana kingdom couldn’t continue their work in the night, they looked for the sun.

Finally, the people found the sun in the little forest. The people asked the sun, why the people seldom see him. Finally, the sun said to the people that he fallen in love with the moon, so, he often spent his time to meet the moon, but, he also wanted to help the people to work in the dark. Finally, the people permitted the sun to got married with the moon. The sun decided to live in the sky, because he still could help the people of Surya Kencana Kingdom to work in the night, because the moon can reflected the light of the sun

Sabtu, 04 Februari 2012

INDONESIA-CHINA TANDATANGANI PERJANJIAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

Dalam upaya meningkatkan ekspor hasil perikanan Indonesia, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) secara konsisten melakukan upaya memperkuat pembinaan mutu untuk menjamin keamanan pangan/food safety, tidak saja pada Unit Pengolahan Ikan (UPI) tapi juga pada kegiatan produksi bahkan pra produksi seperti hatchery. Selain itu, peningkatan akses pasar seperti penurunan tarif bea masuk impor di negara tujuan ekspor seperti Jepang mulai bulan Juli 2008. Kelancaran pengeluaran barang dari pelabuhan masuk seperti Uni Eropa mulai september 2008, dan pencabutan embargo, seperti olahan Cina mulai Februari 2008.
Belajar dari pengalaman embargo impor hasil perikanan indonesia oleh Cina pada bulan September 2007, setelah cina lakukan inspeksi ke UPI di Indonesia pada bulan Februari 2008, embargo dicabut dan sejak Maret 2008 Indonesia dan Cina persiapkan “perjanjian kerjasama”. Pembahasan panjang sekitar 7 bulan telah capai puncaknya dengan ditandatanganinya “perjanjian kerjasama tentang jaminan keamanan hasil perikanan' oleh Dr. Martani Huseini, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan-DKP, dari Indonesia dan Dr. Yu Taiwei, Dirjen Keamanan Pangan, dari Cina tgl 11 Nopember 2008 di Beijing. Ini merupakan capaian penting untuk kelancaran ekspor hasil perikanan khususnya ke Cina sebagai pasar yang sangat besar.
Muatan penting perjanjian antara lain: a) saling pengakuan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan berbasis konsep HACCP digunakan sebagai rujukan, b) secara 'reciprocal' masing-masing negara kirimkan daftar eksportir yang dinilai penuhi syarat lakukan ekspor, c) kelancaran penyampaian notifikasi jika Negara importir menemukan masalah pada hasil perikanan yang diimpor, d) saling lakukan inspeksi ke UPI di negara pengekspor. Perjanjian berlaku untuk 5 tahun dan dapat diperpanjang.
Perjanjian kerjasama ini sangat strategis nilainya bagi Indonesia: a) konsistensi dan komitmen penuh Indonesia terhadap keamanan pangan/hasil perikanan, b) fasilitasi akses pasar ekspor yg akan meningkatkn kelancaran pemasaran ke Cina sebagai pasar ekspor ke 4 terbesar Indonesia setelah USA, Jepang dan Uni Eropa, c) meningkatkan pengendalian impor hasil perikanan di mana pemerintah Cina akan makin mengawasi ekspor ke Indonesia terutama dalam menghadapi dampak krisis keuangan.
Ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini bertepatan dengan Bulan Mutu Indonesia dengan dicanangkannya 'Qualisafe' - penegasan kembali komitmen Indonesia terhadap keamanan pangan. Pada Pertemuan kedua Dirjen di Beijing, pihak 'general administration of quality supervision, inspection and quarantine' (AQSIQ) Cina siap menerima petugas pembinaan mutu hasil perikanan dari Indonesia untuk magang di Cina sehingga dapat meningkatkan kesamaan persepsi dalam pengawasan mutu. Ekspor hasil perikanan Indonesia ke Cina US$ 37, 5 juta pada tahun 2007 dan meningkat menjadi US$ 55,8 juta pada tahun 2008.
Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi Dr. Soen’an Hadi Poernomo, M.Ed.

Selasa, 03 Januari 2012

Perkemahan Penerimaan Tamu Penegak

24 Desember 2011
Hari ini, sekolahku, SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro, mengadakan kegiatan perkemahan. Perkemahan ini diikuti oleh anggota pramuka SMA Negeri Model Terpadu. Perkemahan ini diadakan di Bumi Perkemahan Prataan, Tuban. Aku dan kakak pramuka lain berangkat ke sana pukul 14.00, dimana cuaca dengan semangat membakar kulit kami. Namun semua itu hilang, karena kobaran api semangat yang menyulut-nyulut di dalam diri kami. Kami persiapkan semua peralatan yang diperlukan, mulai dari tali, tongkat, tenda, dan perlengkapan lain. Tak lupa kami bawa tongkat hitam sepanjang 60cm, yang kami tidak tahu mengapa pembina kami, Kak Purwanto, meminta agar kami membawanya.
Kami berangkat ke Prataan naik 2 mobil, yang semuanya berupa mobil truk. Sepanjang perjalanan kami bernyanyi-nyanyi diatas truk. Tidak ada yang mengganggu kami, kami semua bebas berekspresi di atas mobil truk. Sekitar pukul 15.00, kami semua sampai di Prataan. Kami turunkan semua barang, terlihat keserasian diantara semua anggota pramuka, bantu membantu dan tolong menolong. Setelah itu, Kak Pur membagi tugas kami semua, ada yang mendirikan tenda, ada yang memasang banner bertuliskan “Perkemahan Penerimaan Tamu Penegak SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro”, ada juga yang memasang tali pembatas di sekitar tempat kemah kami. Aku kebagian tugas memasang banner, bersama Kak Ahmed, Kak Mahfud, Kak Aham, dan Kak Dedy. Kami pasang banner di jalan utama di buper Prataan. Setelah banner terpasang, aku dipanggil oleh Kak Pur’
“Fathan, kakak perempuan yang cepat hafal siapa?”. Tanya beliau sambil memegang semaphore
“ Maaf kak, saya tidak tahu”. Jawabku lugas.
Sedikit banyak sudah kuketahui tugas apa yang akan beliau berikan padaku. Menghafal semaphore, tapi, aku tak hafal satupun huruf semaphore! Seandainya memang itu tugas yang diberikan padaku, akan kulaksanakan dengan baik.
“Ya sudah, panggil Kak Billa”. Perintah Kak Pur.
Segera kupanggil Kak Billa untuk menghadap ke Kak Pur. Setelah kami berdua menghadap ke Kak Pur, hal yang terbayang dalam otakku terkabul
“Hafalkan semaphore, kalian harus hafal sebelum Isya’”. Perintah beliau sambil menyerahkan tongkat dan bendera semaphore.
Kami berdua hanya mengangguk. Aku bingung, mungkin, baru kali ini aku memegang tongkat semaphore. Tiba-tiba Kak Billa kembali ke tendanya dan mengambil buku panduan pramuka. Dia buka materi tentang semaphore, tapi tetap sama saja, sulit bagiku untuk menghafalnya. Kulihat kakak laki-laki belum selesai memasang tenda. Maaf semua, aku belum bisa membantu. Tiba-tiba Kak Mahfudz datang membantu. Dia praktekkan secara langsung semua huruf semaphore dihadapan kami berdua. Sedikit demi sedikit, aku mengikutinya, mengikuti gerakan tangan Kak Mahfudz sambil kucocokkan dengan semaphore di buku Kak Billa.
Tiba-tiba, kami semua dikumpulkan oleh Kak Pur. Kami pramuka senior dibagi tugas lagi oleh beliau. Kakak senior cowok mendirikan tenda untuk pembina, sedangkan kakak senior cewek mendirikan Bendera Pramuka, Pandu Dunia, dan bendera Indonesia. Kami diberi waktu 20 menit untuk melakukan itu semua. Kami kesulitan untuk mendirikan tenda pembina, semakin lama, kami sadari bahwa terpal yang disediakan tidak cocok dengan penyangga tendanya.
“Kalau sudah begini, kita kerjakan apa adanya, yang penting bisa berdiri”. Usul salah seorang kakak. Kami setujui usul itu, namun, tetap saja masih sulit untuk memasangnya
“waktu habis!, olahraga dulu!”. Teriak Kak Pur sambil push-up. Kami semua menirukan beliau, 20 kali, itu ganjaran kami.
Setelah itu, kami lanjutkan tugas kami. Akhirnya, tugas kami selesai juga, namun kami kalah cepat dengan kakak cewek. Tak apalah, yang penting selesai. Hehehe. Setelah itu, kami diberi hadiah oleh Kak Pur, yaitu sepotong tempe, yang harus kami bagi berempat puluh empat, harus adil, satu sama, satu rasa. Tidak sedikit diantara kami yang kaget atau tertawa, beliau memang lucu, memberi hadiah yang ‘mengejutkan’ kami. Selanjutnya, beliau memberi kami seekor ikan bakar, yang juga harus kami bagi sama rata tanpa pamrih, benar-benar sama rasa! hadiah beliau belum habis. Sayur kacang panjang semangkuk harus kami bagi lagi, dengan sistem yang sama. Kami semakin tertawa sendiri satu sama lain. Pada akhirnya, kami harus menghabiskan sebungkus nasi. Tetap dengan sistem bagi rata.
Setelah hadiah dari Kak Pur habis, kami akhirnya bisa bersantai. Meski cuaca sedikit gerimis, namun itu tidak mampu mengganggu kebahagian kami semua. Kulanjutkan tugasku untuk mengahafal semaphore bersama Kak Billa, masih dengan panduan dari Kak Mahfudz. Setelah kurasa hafal, kucoba mengeja semua yang ada di Prataan ini, baik nama kakak pramuka, benda-benda, atau apapun. Semua kueja dengan sungguh-sungguh. Akhirnya, sebelum date line dari Kak Pur, aku sudah hafal semua semaphore itu. Sedudah sholat maghrib, saatnya kami makan malam. Kuharap makan kali ini tidak dengan nasi crispy, nasi yang masih setengah beras, hahaha.
Setelah kami dirikan sholat maghrib, aku ditugasi oleh Kak Pur untuk mengaji di tenda pembina. Aku tidak sendirian, ada Kak Ghufron, Kak Bahru, Kak Mahfudz, Kak Ria, dan Kak Restu. Kami mengaji bergantian, sambil menunggu kakak yang berada di tenda menanak nasi untuk makan malam. Setelah kami semua mengaji, kami kembali ke tenda masing-masing dan menyantap masakan yang sudah tersedia. Nasi hangat yang dicampuri sambal yang kami nikmati dengan sepotong tempe, hmm, sedapnya....
Setelah kami bersantai, saatnya kami mengikuti kegiatan. Yaitu materi tentang pramuka yang disampaikan oleh Kak Hendrian. Di akhir kegiatan, Kak Heri, aktivis pramuka dari daerah Lampung memberi kami sebuah lagu
Selada buah, selada buah
Semangka, semangka
Pepaya rambutan, pepaya rambutan
Salak dan pisang, salak dan pisang
Kami semua tertawa melihat Kak Heri menyanyikannya dengan gerakan yang unik. Setelah itu, kami diharuskan menirukan beserta gerakannya, hahahahaha, benar-benar malam yang indah. Setelah itu, kami semua ditontonkan film oleh Kak Pur. Film buatan SMAN MT sendiri, berjudul Kisah Potretku, yang dibintangi oleh Kak Yusuf dan Cah Tayub yang dibintangi oleh Kak Hendrian.
Sewaktu jam tidur, aku lupa satu hal, aku lupa belum laporan kepada Kak Pur bahwa aku sudah selesai menghafal semaphore. Kudatangi beliau
“Tadi saya perintah kamu untuk menghafal sampai kapan?”. Tanya beliau, aku gugup.
“Sebelum Isya’ kak”. Mengapa aku sampai lupa seperti ini?
“Ya sudah, sekarang coba praktekkan, tulis ‘berjalan mengikuti arah matahari terbit’”. Request beliau
kulakuakn sesuai dengan apa yang kubaca tadi sore, beliau mengajari aku, bagaimana awalan yang bagus, bagaimana menandai spasi antar kata, dan lain-lain. Akhirnya selesai juga tugasku. Aku lupa lagi, aku belum mengajak Kak Billa untuk laporan. Aku minta tolong kepada Kak Dewi untuk memanggilkan Kak Billa. Kuberi tahu dia untuk laporan ke Kak Pur, sekalian aku minta maaf tidak mengajaknya waktu laporan tadi.
Kak Billa segera melapor ke Kak Pur, dia terlihat lega
“Kata Kak Pur besok pagi saja”. Katanya, ya, untumglah.
Aku semakin ngantuk, selamat malam dunia, aku tidur beralaskan terpal dengan atap langit hitam, dengan jaket kebanggaanku

25 Desember 2011
Fajar belum terlihat, tapi adzan shubuh sudah berkumandang, membangunkan kami yang tertidur pulas di lapangan yang hanya beralaskan terpal. Aku bergegas bangun. Segera aku menuju kamar mandi yang terletak tidak terlalu jauh dari tempat kemah kami. Namun, aku kecewa. Disana sudah banyak kakak-kakak yang mengantri. Terutama kakak cewek. Kamar mandi disini hanya ada dua. Oleh karena itu, kami berebut untuk masuk ke kamar mandi. Tak apalah, aku budayakan antri. Setelah agak lama mengantri. Akhirnya giliranku datang juga. Segera ku buang semua yang harus kubuang. Kusempatkan juga wudlu, sehingga ketika kembali ke perkemahan, aku tinggal berbaris di dalam shaf sholat yang sudah terisi lebih dahulu oleh kakak yang lain.
Setelah semua berkumpul, segera kami dirikan sholat shubuh berjamaah. Lalu, kami semua mempersiapkan diri untuk acara yang kami sukai, yaitu penjelajahan. Kami sebagai senior menjadi panitia di acara ini. Selama perjalanan, kami siapkan 5 pos di jalur penjelajahan, ditambah dengan pos pemberangkatan, total ada 6 pos. Aku bertugas di pos pemberangkatan
Sebelum kami mempersiapkan diri, tentu kami harus siap jiwa raga kami. Kami adakan senam pramuka untuk kakak-kakak junior, yang dipandu oleh Kak Hendrian, Kak Ria dan juga Pak Anam. Sebenarnya, kami kakak senior sudah latihan senam pramuka sejak seminggu yang lalu. Sebagian dari kami harus benar-benar membagi waktu saat itu. Antara ikut remidi, class meeting, dan ikut latihan senam pramuka. Sering anggota kami tidak lengkap karena sudah pasti dari kami mengutamkan remidi. Namun, akhirnya semua dari kami hafal gerakannya, usaha kami tak sia-sia.
Setelah kami senam bersama, saatnya untuk memasak lagi. Kami bagi tugas, antara membuat sambal, menanak nasi, dan menyiapkan air minum yang siap kami teguk sesudah kami makan. Tiba-tiba saja, aku didatangi oleh Kak Rizal, dia bersama Kak Rohman dan Kak Abul, adalah anggota baru kami. Mereka pindah dari ekstrakulikuler PMR ke pramuka. Mereka mengejar ketertinggalan mereka untuk menjadi Pramuka Bantara.
“Maaf kak, saya mau tanya, syahadat itu ada berapa macam?”. Tanyanya padaku.
“Dua, syahadat Rasul dan Syahadatain”. Jawabku. Aku sebenarnya juga ragu akan jawabanku, kenapa aku lupa tentang syahadat.
Aku pikir-pikir lagi. Aku masih ragu jawabanku itu benar. Kulirik Kak Afif, ternyata dia juga diberi pertanyaan yang sama oleh Kak Rohman. Jawabannya juga sama denganku.
“Apakah benar jawabannya itu?”. Tanyaku ke Kak Afif
“Aku tidak tahu,”. Jawabnya.
Lupakan saja lah, pikirku. Sekarang fokus ke memasak dulu. Namun, tiba-tiba, Kak Rizal kembali
“Kak Afif dan Kak Fathan dipanggil oleh Kak Pur” begitu kalimatnya.
Sangat jelas, singkat, padat, dan mudah dipahami. Aku dan Kak Afif berpandangan. Kami segera menuju ke tempat Kak Pur
“Kalian tadi ditanya apa oleh Kak Rizal?” tanya beliau
“macam syahadat Kak,”. Jawabku.
“Kalian jawab bagaimana?”. Tanya beliau lagi
“Syahadat ada 2 macam, syahadat Rasul dan Syahadatain”. Jawabku dan Kak Afif hampir bersamaan
“Masa’? ya sudah, kelilingi buper lima kali, sambil berlari, bernyanyi dan jangan lupa berpegangan tangan”. Perintah beliau
Kami sadar jawaban kami salah. Kami lakukan tugas beliau, berlari mengitari buper 5 kali sambil bernyanyi dan berpegangan tangan. Semua kakak baik senior maupun junior tertawa melihat kami melakukan tinkah konyol itu
“Pegangan yang erat ya, hahaha”. Begiu salah satu pesan dari kakak senior diikuti gelak tawa yang tak henti kudengar. Kudengar siulan dari kakak semua, baik senior atau junior, semua mengeluarkan ekspresi yang sama, tertawa, hahahahaha.
Perasaan malu bercampur senang dalam hatiku. Malu karena ternyata Kak Yusuf mengabadikan momen tersebut dalam sebuah kamera digital. Senang karena aku bisa mendapat pengalaman baru dalam hidup, hahaha. Kami nyanyikan lagu Happy Ya selama kami berlari dan lagu baru yang diberi oleh Kak Pur. Setelah kami selesaikan tugas kami, kami tanyai kakak senior, dan akhirnya kami ketahui, syahadat ada dua macam, Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul, yang keduanya disebut Syahadatain. Segera kami melapor ke Kak Pur. Akhirnya tugasku dan Kak Afif selesai juga. Kami kembali ke tenda masih dengan sambutan tawa dari kakak senior. Aku juga tersenyum, mengapa aku bisa lupa tentang syahadat? Aku benar-benar tidak tahu.
Setelah itu, saatnya bagi kami mempersiapkan penjelajahan. Semua bersiap. Sebelumnya, Kak Pur meniup peluit empat kali, yang artinya para senior harus berkumpul. Kami diberi tahu, agar para senior bersiap di pos masing-masing. Aku masih berjaga di pos pemberangkatan bersama Kak Billa.
“Nanti, antar sangga dikasih jarak pemberangkatan 10-15 menit”. Begitu pesan Kak Pur kepadaku dan Kak Billa.
Setelah semua kakak senior berangkat ke posnya masing-masing, aku tiup peluit tiga kali, yang artinya kakak junior harus berkumpul. Kami beri penjelasan kepada kakak junior tentang penjelajahan kali ini. Termasuk perintah di pos pemberangkatan yang menggunakan semaphore.
Segera kugerakkan kedua tanganku untuk memberi isyarat kepada kakak junior tentang intruksi kali ini. Kuperbolehkan mereka untuk membuka SKU, karena kuyakin, mereka semua belum begitu hafal semaphore. Sebelum aku selesai memberi isyarat, Sangga Bung Tomo telah selesai lebih dulu. Mereka sudah bisa menebak kalimat yang akan kuberikan, diikuti Sangga Martha Tiahahu, Sangga Sudirman, Sangga Kartini, dan yang terakhir Sangga Fatmawati. Setelah itu, aku dan Kak Billa mendapat tugas untuk menghafal morse dari Kak Pur. Sama seperti semaphore, aku tidak hafal satupun huruf morse. Kalau semaphore bisa? Kenapa morse tidak? Sahutku dalam hati.
Kuteri tugas itu dengan harapan aku bisa menghafalnya seperti semaphore. Semua Kakak pramuka sedah berangkat penjelajahan, hanya aku dan Kak Billa yang bertugas menjaga tenda. Selama kami berjaga, banyak wali murid yang ingin mengunjungi putra-putrinya, namun, mereka semua masih melakukan penjelajahan. Beliau semua akhirnya menitipkan snack ataupun makanan kepada kami agar disampaikan ke empunya. Bu Ita, guru B.Inggris dan Pak Mashadi, kepala sekolah kami juga ikut berkunjung ke Prataan. Beberapa teman dari ekstra PMR juga datang utuk menjenguk kami, mereka ada yang ikut penjelajahan, ada juga yang hanya ingin mengisi waktu libur sambil mengunjungi kami.
Pak Mashadi dan Bu Ita terlihat asyik berbincang dengan wali murid yang masih setia menunggu putra-putrinya. Samentara itu, aku dan Kak Billa juga harus menjemur kayu bakar untuk acara pentas seni nanti malam. Kami terus menghafal morse selama di tenda pembina sambil menerima tamu wali murid yang terus datang. Sekitar pukul 13.00, Sangga Bung Tomo sudah sampai, ditemani oleh Kak Restu.
Setelah itu, bencana menimpa kami. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, aku gelagapan mengembalikan kayu bakar ke tempat yang aman. Begitu juga Kak Billa dan Kak Restu, mereka bernasib sama denganku, mereka gelagapan untuk menyimpan kayu bakar di tempat yang aman dari air hujan. Tugas kami belum selesai, tiba-tiba saja tenda pembina ambrol, air mengucur deras dari terpal sekaligus atap tenda pembina. Kami simpan alat elektronik di tempat yang sekiranya aman. Kami berusaha memberdirikan tenda yang sudah rusak itu, tapi usaha kami sia-sia. Meski Bu Ita dan suaminya sudah membantu kami, kami masih belum kuat untuk memberdirikan tenda pembina. Tak apalah, setidaknya kami sudah berusaha untuk tidak membuat tenda pembina rusak lebih parah dari ini.
Ternyata, kami lupa akan keadaan tenda teman-teman. Tepat disamping tenda pembina, tenda dari Sangga Kartini terlihat seperti perahu, mereka mungkin tidak sadar, bahwa tenda mereka berada tepat di aliran air, aku dibantu oleh anggota PMR membuat parit sebisanya, kami gunakan tongkat pramuka untuk membuat jalan air, tak hanya itu, Amy, anggota PMR sampai harus membuat parit dengan sepeda motornya. Dia gas sepedanya dengan mengerem ban depan sepeda motornya. Namun semua usaha kami terhenti ketika melihat ternyata ada akar dari pohon jati yang besar menghalangi parit. Kami terdiam, tidak bisa melakukan apapun kecuali membuat parit disekeliling tenda agar tidak lebih parah. Satu per satu Sangga kembali ke buper dengan keadaan basah kuyup oleh hujan. Kak Ghufron datang menghampiriku, katanya ada sangga yang tersesat. Aku mengikutinya mencari sangga itu. Alhamdulillah, di tengah jalan, kami dikabari bahwa sangga Famawati, yang tersesat sudah ditemukan. Aku kembali ke tenda. Kulihat jam menunjukkan pukul 14.15. aku belum sholat dhuhur! Segera kucari air wudlu dan kudirikan sholat dhuhur di mushola bersama Kak Pur dan kakak pramuka yang lain. Aku sholat dalam keadaan bajuku basah!
Keadaan di tenda msih tegang, karena ternyata ada beberapa kakak senior yang tidak melaksanakan tugas sesuai prosedur. Kulihat Kak Hendrian sebagai ketua panitia terlihat marah kepada kami. Namun semua itu cair ketika kami semua berkumpul jadi satu dalam kolam renang. Memang, Prataan adalah tempat sumber air panas yang berbau belerang. Kami pramuka senior cowok berendam di kolam air hangat bersama-sama. Ada juga beberapa kakak junior dan guru pembina yang ikut bergabung. Semua rasa lelah hilang, seperti tanpa beban.
Setelah kami semua bersih diri, Kak Pur mengumpulkan kami. Pramuka senior mendapat pelajaran baru lagi, Kak Pur menjelaskan tentang memberi tanda yang benar di jalur penjelajahan. Karena Sangga Fatmawati, sangga yang tadi tersesat itu, mengaku tidak melihat tanda atau masih bingung dengan tanda, yang ini memrintahkan kita untuk berjalan lurus, atau belok. Setelah itu, kami semua diperintahkan berbaris, memanjang seperti ular. Satu anak di depan dan yang lain mengekor dibelakangnya. Kami memutari buper beberapa kali sambil tidak berhenti bernyanyi. Banyak sudah lagu yang kami nyanyikan hingga kami harus mengulang dari lagu yang awal. Setelah tugas kami selesai, kami semua dikumpulkan di lapangan utama. Kami diajari tentang gerakan tongkat briptu. Briptu adalah singkatan dari Barisan Pramuka Jitu, yang merupakan nama dari barisan pramuka SMAN MT. Kami diajari empat gerakan awal. Semua gerakan itu kami lakukan dengan tongkat sepanjang enam puluh sentimeter yang kami buat bersama di sekolah sebelum berangkat kemah. Tongkat itu juga harus kami cat warna hitam. Begitu amanah dari Kak Pur waktu itu. Catatan lain, selama kami berada di Prataan, tongkat itu tidak boleh jauh dari pemiliknya, meski ke kamar mandi, tongkat harus dekat dengan pemiliknya.
“Gerakan yang lainnya menyusul”. Begitu janji Kak Pur kepada kami sore itu.
Setelah itu, kami semua bersantai sambil menunggu waktu sholat maghrib. Setelah kami dirikan sholat maghrib, seperti biasa, aku mengaji di tenda pembina dengan mic yang sudah disiapkan disana. Sekembalinya dari mengaji, ternyata teman-teman sudah makan malam. Mereka lupa bahwa aku belum makan. Untungnya Kak Ghufron memberiku kripik yang berjumlah sangat banyak. Segera kuhabiskan nasi yang tersisa. Nikmat rasanya
Setelah itu, agenda kami adalah menyiapkan pentas seni, sedangkan kakak junior mendapat materi dari Pak Fajar, guru biologi kami yang juga ikut dalam perkemahan kali ini. Sebelum pemberian materi itu, Kak Restu, selaku MC memintaku untuk maju kedepan, memberi tips belajar kepada kakak-kakak semua yang hadir. Aku sangat kaget. Tapi tak apalah, itu hanya memberi tips cara belajar yang kulakukan setiap hari.
Setelah selesai memberi tips belajar, segera kuhampiri kakak senior cowok yang menata kayu bakar, untuk acara pentas seni tentunya. Lalu, kami harus menyiapkan jagung untuk acara bakar-bakar. Entah kenapa, meski tugas kami banyak, namun kami tidak merasa lelah, hanya saja, kami semua tidak bisa mengelak dari rayuan rasa kantuk. Bahkan, Kak Qomarul dan Kak Mahfudz harus tidur di tanah tanpa alas apapun, tentu kami semua kaget melihat tingkah mereka.
Sudah saatnya pentas seni. Pentas seni ini dibuka oleh Pak Anam. kami lihat, penampilan dari kakak junior kami benar-benar berkesan. Mereka menggunakan alat musik seperti ketipung dan gitar yang memang sudah mereka siapkan semenjak sebelum berangkat kemah. Mereka bernyanyi dengan bebas. Tapi, diantara kami, kakak senior pramuka cowok, tidak ada yang bisa memainkan alat musik itu. Akhirnya kami putuskan untuk menyanyi sambil bertepuk tepuk. Masalah timbul lagi. Lagu apa yang akan kami nyanyikan?
“Ya, silahkan request dari kakak-kakak yang hadir”. Cetus salah seorang kakak senior. Kami cukup setuju dengan apa yang dia ucapkan
Lama, tidak ada kakak yang mengacungkan tangan dan menyebutkan lagu yang di request, hingga akhirnya, Kak Pur mengacungkan jari...
“Saya, mau request sepuluh kali..”. sahut beliau
Waduh, segera kami lakukan kuda-kuda push up dan kami lakukakn push up sepuluh kali seperti yang Kak Pur request. Kami sadar, kami salah, segera kami diskusikan lagu yang akan kami nyanyikan. Entah berapa lagu yang sudah kami nyanyikan, aku tidak hitung, itung-itung untuk menutupi kesalahan kami tadi. Selama pentas seni, selama itulah waktu kami untuk membuat jagung bakar kami sendiri. Kami masukkan kedalam api unggun yang telah menyala dari tadi.
Namun, ternyata banyak dari kami yang hanya membakar jagung sia-sia, karena banyak diantara jagug yang kami bakar, semua berubah warna menjadi hitam, ya, gosong. Untung, jagung yang kubakar, tidak begitu gosong, matang merata, hahaha. Untunglah, Kak Huda tadi sempat mengajariku bagaimana meletakkan jagung yang tepat di api unggun, sehingga bisa matang merata dan kami tidak kesulitan utnuk mengambilnya.
Setelah serangkain acara pentas seni selesai, banyak diantara kami, termasuk aku, langsung merebahkan diri di terpal, yang disediakan di lapangan utama. Semakin banyak yang tidur diluar tenda malam ini, karena banyak tenda yang rusak karena hujan tadi siang. Semakin rame saja. Saat itulah rasa saling berbagi ‘tempat tidur’ kami diuji. Kami harus menata posisi dengan memperhatikan sekeliling tanpa menggannggu kakak yang lain, selamat tidur.
26 Desember 2011
Hari ini, adalah hari terakhir kami di Prataan. Begitu adzan shubuh membangunkanku, aku paksakan tubuhku untuk bangun dari nyenyaknya tidur, meski hanya beberapa jam saja. Kulihat banyak kakak-kakak yang bernasib sama denganku. Kami berjalan sempoyongan. Ada yang menuju kamar mandi, ada juga yang langsung mengantri mengambil air wudlu. Setelah semua berkumpul, kami tunaikan sholat shubuh berjamaah.
Hari ini, ambalan putra, makan besar. Kami buka semua bekal yang belum kami masak. Kak Farid, membuka nasi kotaknya. Aku agak bingung ketika melihat nasi itu. Nasi yang sudah bercampur dengan lauknya disimpan dalam kotak seperti sarden. Seperti apapun itu, namun setelah dimasak, kami mencobanya, dan waw! Lezat juga. Segera kami masak semua nasi kotak Kak Farid. Termasuk juga semua tempe yang masih belum dimasak kemarin. Kami masak semuanya. Kami bagi sama rata dengan anggota kami. Kami habiskan semuanya, kami tidak tanggung-tanggung. Hanya daun jati yang tersisa dari makan kami, karena itulah piring kami selama kemah disini. Setelah itu, Kak Pur meniup peluit empat kali, tanda bahwa kakak senior harus berkumpul. Kami kenakan pramuka lengkap untuk kegiatan kali ini, yaitu pelantikan tamu penegak bagi kakak junior.
Kami dikumpulkan di lapangan utama. Pelantikan kali ini dilakukan di Bukit Prataan. Kami sebagai kakak yang lebih senior menjadi penunjuk arah bagi kakak junior menuju tempat pelantikan. Untuk kedua kalinya, aku bertugas memberangkatkan kakak junior, namun kali ini, tanpa menggunakan semaphore atau sandi yang lain. Aku bertugas bersama Kak Iva. Sekitar 15 menit yang lalu, kakak senior berangkat ke tempat pelantikan, sekarang saatnya bagiku untuk mengumpulkan kakak-kakak junior. Kutiup peluit tiga kali.
Dengan cepat, kakak junior sudah berkumpul. Segera kami berangkatkan merka semua menuju ‘puncak kenangan’ mereka yang pertama. Sedangkan bagiku, ‘Puncak Kenangan’ ku yang pertama adalah di Puncak Bukit Lanjar Maibit, Tuban, pada waktu pelantikan Pramuka Bantara. Semoga bagi kakak junior, pelantikan kai ini bisa kalian ingat terus selama hidup kakak semua. Hanya perlu sekitar lima belas menit bagi kakak junior untuk sampai di tempat pelantikan. Disana, kami sebagai kakak senior ,menjadi petugas upacara. Kak Ghufron sebagai pemimpin upacara, Kak Iva sebagai pembaca susunan upacara, Kak Ria sebagai dirijen, Kak Yususf sebagai pembaca do’a, dan aku menjadi pembawa bendera Pandu Dunia serta Kak Iffan menjadi pembawa Bendera Pramuka. Dan tentu saja, Kak Pur lah sebagai pembinanya.
Aku berada di posisi depan-kiri kakak junior, sedangkan Kak Iffan berada di depan-kanan. Ketika prosesi pelantikan, aku posisikan bendera didepan kakak junior, sedangkan barisan terdepan tinggal merengkuh bendera itu dan menempelkannya di dada sebelah kiri, begitu juga dengan Kak Iffan yang memposisikan bendera sama denganku, sehingga barisan terdepan di sebelah kanan tinggal merengkuhnya. Sedangkan kakak junior lainnya cukup menempelkan tangan di pundak sebelahnya satu sama lain. Terasa khidmat prosesi pelantikan itu, disaksikan oleh alam ciptaan Allah yang begitu megah, kakak junior telah dilantik menjadi Tamu Penegak di SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro.
Setelah prosesi pelantikan, kami diberi tugas oleh Kak Pur untuk berteriak sekeras-kerasnya, apa yang kami cita-citakan.
“Tekhnik Elektro ITB, Ibu dan Bapakku!!!!”. Begitu teriakku.
Entah beliau mendengar atau tidak, aku tidak peduli, yang pasti, itulah cita-citaku. Aku belum puas. Kuulangi lagi untuk berteriak setelah kakak semua banyak yang turun. Kusempatkan untuk berfoto dengan bendera Pandu Dunia di tangan kiriku, sedangkan tangan kananku dalam posisi hormat, dilengkapi dengan latar belakang jajaran bukit yang indah.
Setelah itu, kami semua turun kembali ke buper, kami bersihakan semuanya, termasuk tempat api unggun tadi malam yang penuh dengan arang bekas kayu bakar. Setelah semua selesai, segera kami pulang ke sekolah tetap dengan naik mobil truk. Kami sampai di sekolah sekitar pukul 12.30. kami kembalikan perlengkapan pramuka kami ke ruang pramuka kami, yang tadi, ketika pelantikan telah diresmikan dengan nama “Purwakirana”. Tidak sedikit dari kami yang kelelahan begitu sampai di sekolah. Begitu juga denganku, tapi tak apalah, aku sudah dapatkan pengalaman yang baru disini. Jika aku tidak mengikuti PP Tape ini, mungkin aku belum hafal semaphore dan morse ketika menulis cerita ini. Terima kasih semuanya

Itu ceritaku, apa ceritamu???



Fathan Nur Hakim/XI IPA 2
Sangga Hassanuddin