Halaman

Senin, 04 November 2013

LIFE PLAN

Perencanaan sangat penting dalam hidup kita. Semua hal dalam hidup kita apabila tidak terencana, bisa dipastikan hanya akan berjalan asal-asalan. Seperti air yang berjalan mengikuti arus. Kenapa kita butuh perencanaan? Perencanaan kita butuhkan agar hidup kita semakin terarah, apa yang harus kita lakukan dalam sehari, seminggu, sebulan, setahun, atau bahkan sepuluh tahun ke depan. Dengan begitu, setiap waktu dalam hidup kita sudah memiliki tujuan yang jelas. Tujuan dalam hidup seseorang berbeda-beda, dikarenakan ambisi dan keinginan setiap orang berbeda pula. Tujuan tersebut bisa berupa cita-cita di masa depan atau tujuan untuk periode yang singkat. Semua itu termasuk dalam tujuan hidup kita. Oelh karena itu, kita butuh yang namanya Life Plan. Apa itu life plan? Seperti dari arti katanya, life plan berarti rencana hidup. Apa saja yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan di hidup kita dalam waktu singkat atau dalam jangka panjang. Setiap tujuan atau cita-cita pasti ada faktor yang menghambat ataupun mendorong kita dalam menggapai cita-cita tersebut. Faktor yang mendorong kita dalam menggapai cita-cita ada tiga hal. Faktor pertama adalah faktor intern dari dalam diri kita, apakah kita suka dengan cita-cita yang akan kita raih di masa depan atau tidak. Apabila kita menggapai cita-cita itu karena dipaksa, tentu rasanya akan berbeda jika kita memilih cita-cita yang sesuai dengan kapabilitas kita. Kita akan lebih semangat dan menjalani hidup dengan bahagia apabila kita mendapatkan apa yang benar-benar kita cita-citakan. Faktor kedua adalah wilayah atau lingkungan tempat kita hidup. Apakah lingkungan termasuk masyarakat di dalamnya mendukung kita dalam mencapai tujuan hidup kita, atau malah mereka menghambat kita dalam mencapai cita-cita kita. Namun, apabila kita sudah memiliki tekad yang bulat dalam menggapai cita-cita, halangan seperti apapun yang menghadang akan kita hadapi dengan kuat. Memang lingkungan mempengaruhi semangat kita dalam menggapai cita-cita, tapi jika kita sudah mantap dalam menentukan cita-cita, semua perkataan negatif yang meremehkan kita tidak akan berefek negatif pada kita. Bisa jadi perkataan negatif itu menjadi sebuah cambuk motivasi untuk kita, bahwa kita harus membuktikan kepada masyarakat sekitar bahwa kita mampu meraih cita-cita kita. Faktor ketiga adalah kerelasian cita-cita kita dengan hobby kita. Apabila cita-cita kita memiliki relasi dengan hobby kita, tentu akan sangat membantu kita dalam mencapai cita-cita tersebut. Kita akan menjalani hidup ini dengan senang, karena kita menjalani aktivitas yang menyenangkan seperti kita menjalani hobby kita saat liburan. Hanya saja, dalam mencapai semua cita-cita kita pasti ada hambatan yang harus kita lalui. Jangan jadikan hambatan itu sebagai alasan bagi kita untuk menyerah dan pasrah dalam menjalani hidup. Jadikan hambatan itu sebagai batu loncatan kita dalam menggapai cita-cita kita di masa depan. Kita juga harus memikirkan peluang kita dalam menggapai cita-cita. Di sini kita harus menghubungkannya dengan faktor yang menunjang kita dalam meraih kesuksesan, seperti dukungan dari keluarga, sifat apa yang menonjol dalam diri kita, dan sifat apa yang harus diperbaiki agar kita mampu meraih kesuksesan di masa depan. Hanya saja dalam usaha meraih impian dan cita-cita, kita tidak boleh terpaku pada peningkatan hardskill saja, namun kita juga harus meningkatkan softskill dan juga konsentrasi ibadah kita. Memang meskipun kita sudah berusaha, namun usaha kita akan semakin maksimal jika kita berdo’a kepada Tuhan. Mengapa demikian? Sekeras apapaun kita berusaha, Tuhan yang menentukan apakah usaha kita sudah sesuai dengan apa yang kita cita-citakan atau tidak. Oleh karena itu, kita harus tetap berdo’a kepada Tuhan sepanjang kita berusaha menggapai cita-cita yang kita impikan, agar Tuhan tahu seberapa besar keinginan kita untuk menggapai cita-cita tersebut. Tidak jarang selama kita mencoba meraih cita-cita kita, kita gagal di dalam prosesnya. Kegagalan adalah hal yang biasa, terus introspeksi diri agar kita menjadi lebih baik lagi untuk tetap berusaha mencapai apa yang kita inginkan di masa depan. Jangan mau kalah hanya karena kita gagal sekali, semakin sering kita gagal, semakin banyak perubahan yang akan terjadi pada diri kita.

CAFTA Tak Mengubah Sikap Berbisnis

Jakarta, Kompas Perjanjian Perdagangan Bebas antara ASEAN dan China atau CAFTA tidak serta-merta mengubah sikap dan cara berbisnis pengusaha Indonesia dan China. Ini terlihat dari realisasi perdagangan di antara kedua negara yang tidak berubah signifikan meskipun perjanjian CAFTA sudah berjalan tiga bulan. ”Baik impor maupun ekspor antara China dan Indonesia sama-sama turun. Ini menunjukkan perilaku pelaku usaha China dan Indonesia belum menggunakan fasilitas CAFTA secara maksimal. Mereka belum mengembangkan bisnisnya karena CAFTA,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan di Jakarta, Kamis (1/4). Dasar kesimpulan BPS adalah data ekspor-impor China ke Indonesia yang justru menurun dengan adanya CAFTA. Ekspor China ke Indonesia pada Februari 2010 tercatat 1,38 miliar dollar AS atau turun dibandingkan Januari 2010 yang mencapai 1,406 miliar dollar AS. Begitu juga ekspor Indonesia ke China yang menurun dari 1,01 miliar dollar AS pada Januari 2010 menjadi 986,2 juta dollar AS pada Februari 2010. Dengan demikian, perdagangan Indonesia dan China masih diwarnai defisit sekitar 300 juta dollar AS, yang menunjukkan belum adanya perubahan penambahan volume ekspor dari pengusaha Indonesia. Meski demikian, Indonesia mengalami surplus pada perdagangan dengan negara-negara ASEAN setelah dua bulan pemberlakuan CAFTA. Ekspor negara-negara ASEAN ke Indonesia pada Februari 2010 dilaporkan 1,726 miliar dollar AS atau naik dibanding Januari 2010 sebesar 1,693 miliar dollar AS. Sementara ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN tersebut dilaporkan mencapai 1,841 miliar dollar AS atau turun dibandingkan Januari 2010 yang mencapai 1,915 miliar dollar AS. Secara umum, neraca perdagangan Indonesia ke ASEAN masih surplus sekitar 148 juta dollar AS. Rusman menyebutkan, ekspor Indonesia masih ditopang oleh komoditas utama, antara lain batu bara dan tembaga. Namun, kedua komoditas itu mengalami penurunan ekspor sehingga total ekspor Indonesia pada Februari 2010 menurun 3,37 persen dibandingkan Januari 2010 menjadi 11,2 miliar dollar AS. Sumber : http://lawlightmark.blogspot.com/2010/04/cafta-1.html

Artikel Gerigi ITS 2013

Mahasiswa baru adalah masa transisi dari siswa SMA menuju mahasiswa yang sebenarnya. Kita belajar mengubah pola pikir, kebiasaan, sikap, dan pandangan terhadap suatu masalah. Jangan hanya belajar dan membekali diri sendiri dengan ilmu sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kondisi teman kita yang membutuhkan bantuan. Akan tetapi, tak jarang kita ingin memberikan bantuan ke sesama mahasiswa baru, akan tetapi, karena kita belum kenal atau karena kurang akrab, kita agak kaku dalam memberikan itu semua Semua itu adalah kondisi yang wajar bagi mahasiswa baru. Akan tetapi apabila hal tersebut tidak segera dibenahi, maka sebuah perguruan tinggi akan menghasilkan generasi yang egois, individualis, dan apatis. Namun hal itu tidak akan terjadi di Kampus Perjuangan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Mengapa demikian? Karena para mahasiswa baru akan diterima dalam sebuah acara yang bernama Gerigi (Generasi Integralistik). Pada dasarnya acara Gerigi dilaksanakan agar para mahasiswa baru dari semua jurusan bisa berkumpul dalam satu kelompok, dengan harapan menyadarkan para mahasiswa baru bahwa kita tidak hidup sendiri disini, ada teman-teman kita dari jurusan lain yang juga menuntut ilmu di ITS. Selain itu, makna yang paling penting dalam Gerigi adalah mengakrabkan para mahasiswa baru agar bisa peduli dan terintegrasi sehingga akan menghasilkan generasi yang solid. Saya sendiri mengikuti kegiatan Gerigi ITS ini tahun 2013. Dimana semua mahasiswa baru yang ada di ITS dibag dalam sepuluh komunal. Dalam setiap komunal terdiri atas sepuluh kelompok dan masing-masing kelompok terdiri atas 43 anggota dari semua jurusan di ITS. Seperti yang sudah tercantum di atas, semua itu telah diatur oleh panitia BEM ITS 2013 agar generasi penerus bangsa ini bisa saling kenal dan menjadi generasi yang solid. Saya sendiri berada di komunal empat kelompok empat. Setiap komunal harus memberi nama kelompok yang ada di dalamnya dengan nama yang unik, mulai dari nama tari, nama kerajaan, nama sungai, dan lain-lain. Komunal empat sendiri mendapat jatah nama pulau. Kami kelompok empat memilih Pulau Bawean sebagai nama kelompok kami. Gerigi 2013 dimulai tanggal 30 Agustus 2013 pukul 15.00 WIB di Taman Alumni ITS. Sebelumnya, semua mahasiswa baru diberangkatkan dari masing-masing jurusan oleh himpunan mahasiswa pukul 13.00 WIB. Dalam perjalanan menuju ke Taman Alumni, kami secara ridak langsung sudah diajari untuk antri dan mengerti perasaan orang lain. Kita harus antri apabila ada mahasiswa baru jurusan lain yang sudah memasuki jalan, dan kita harus mempercepat jalan kita apabila ada mahasiswa baru jurusan lain yang mengantri dan mempersilahkan kita untuk melangkah lebih dulu. Sesampainya di Taman Alumni, baru kami bergabung dengan kelompok kami dengan dibimbing oleh kakak IC dan OC dari BEM ITS 2013. Panasnya matahari di sore itu tidak begitu berpengaruh pada antusiasme kami mengikuti acara yang akan mempertemukan kami dengan “saudara” kami yang juga menuntut ilmu di ITS.Hari pertama Gerigi kami diberi pre test tentang materi yang akan disampaikan dalam kegiatan Gerigi selama 3 hari ke depan sampai tanggal 1 September 2013, dan di hari pertama itu kami diberi materi tentang PFM, peran dan fungsi mahasiswa oleh kak Wasis. Peran dan fungsi mahasiswa ada empat hal, yaitu : 1. Iron Stock : Kita sebagai mahasiswa akan meneruskan kerja keras dari para pendahulu kita 2. Moral Force : Kita sebagai mahasiswa harus mampu menjaga moral baik yang sudah tertanam di negara kita dan jangan sampai tercampur dengan budaya yang buruk dari bangsa asing 3. Social Control : Mahasiswa harus mampu mengendalikan dan menjaga lingkungan di sekitarnya 4. Agent of Change : Mahasiswa harus mampu membawa perubahan di masa yang akan datang dengan karya dan bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa dan negara Hari kedua Gerigi, pada pagi hari, kami diminta untuk menampilkan tampilan yang sudah kami persiapkan sebelumnya, seperti jargon dan yel-yel. Masing-masing kelompok dalam sebuah komunal harus tampil tanpa terkecuali. Kami pun berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuan kami kepada kelompok lain. Begitu juga dengan kelompok satu, dua, tiga, dan seterusnya, semangatnya tidak putus meski sebagian panggung terkena terik matahari. Selain penampilan masing-masing kelompok, di hari kedua ini kami diberi materi yang menarik oleh kak Salman al Farisi, yaitu tentang prestasi yang sudah ITS raih baik di tingkat nasional maupun internasional. Meski materi itu disampaikan di sore hari, namun semua dari kami tidak ada yang mengantuk atau bahkan tidur. Semua dari kami ingin mengetahui apa saja resep yang harus kita lakukan agar kita bisa berprestasi seperti kakak kelas kita. Saat sesi tanya jawab, hampir semua tangan terangkat, bertanya tentang prestasi ITS dan apa yang harus kita lakukan sebagai generasi penerus ITS untuk tetap mempertahankan gelar juara itu Pada hari ketiga, kami diberi materi tentang Karakter Mahasiswa ITS. Apa arti dari kata “Arek ITS CAK” , bagaimana cara mengaplikasikan kata CAK (Cerdas, Amanah, Kreatif) di kehidupan mahasiswa. Karena tulisan CAK itu bukan hanya pajangan, kata itu harus dimiliki oleh setiap mahasiswa ITS agar menjadi mahasiswa yang berguna, yang tidak hanya bersifat study oriented , tapi lebih kepada rasa peduli terhadap sesama dan tetap menjaga nasionalisme kita agar tidak mudah dibodohi oleh bangsa lain Siang harinya, kami dan semua komunal mulai dari komunal satu hingga komunal sepuluh kembali berkumpul di Taman Alumni ITS untuk melakukan penutupan Gerigi ITS 2013. Disana semua komunal unjuk kebolehan dan kreativitas, bagaimana caranya melakukan tampilan yang menghibur dengan jumlah anggota mencapai 420-an mahasiswa baru. Ada yang melakukan Gangnam Style, Caisar Style, Harlem Shake, menceritakan sejarah perjuangan rakyat Surabaya, dan ada juga Legenda Pulau Samosir. Selain itu juga ada pemaketan. Masing-masing dari kami telah ditugaskan untuk membawa satu susu kaleng tanpa krimer yang kemudihan harus dilengkapi dengan kertas sukun yang telah ditentukan warnanya. Di Taman Alumni itu, kami membuat tulisan “Gerigi ITS 2013” dari susu kaleng yang sudah dilapisi dengan kertas warna warni, sangat menarik untuk dilihat. Secara umum, kegiatan Gerigi ini benar-benar sangat bermanfaat bagi mahasiswa baru karena membuat kami banyak berinteraksi dengan teman-teman jurusan lain dan juga “memaksa” kami membuat koneksi dari teman-teman di jurusan lain yang kelak itu akan sangat bermanfaat bagi kami. Saya senang bisa berkenalan dengan Wisnu, Elfira, Uut, Faris, Brian, Niko, Tata, Puput, Sinta, Tomi, Mbak Anisa, Mas Febri, Mas Wasis, Mbak Siti dan juga teman mahasiswa baru serta para kakak-kakak IC dan OC yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Untuk penutup, mari kita teriakkan jargon Gerigi ITS. Gerigi ITS. . . !!! (Bersama, Bersinergi, Jaya Almamaterku !) Begitulah teman pengalaman saya mengikuti acara Generasi Integralistik ITS 2013, teman-teman yang luaaarrrr bbiiiiaaasssaaa!!! :D

Not Only Made In Indonesia, but also Made By Indonesia -Trio Adiono, TEDxITS 21 Juni 2012-

Apa yang dikemukakan oleh Bpk. Trio Adiono benar-benar mengejutkan. Sebuah terobosan baru di dunia industri telekomunikasi yang bisa menyadarkan mata Indonesia bahwa bangsa ini bisa membuat perangkat dan piranti pendukung internet. Tentu produk WiMax yang beliau buat ini sangat bermanfaat bagi Indonesia, karena di masa yang akan datang semua komponen kehidupan tidak lepas dari internet ataupun penyampaian data tepat waktu, sehingga semua instansi pasti membutuhkan produk WiMax ini. Selain itu juga didukung oleh angka pertumbuhan teknologi di Indonesia yang sangat tinggi, sehingga peluang untuk bersaing di pasar industri telekomunikasi sangat besar pula Hal positif lain yang bisa kita ambil dari produk WiMax ini adalah semua pekerjanya adalah dari Indonesia. Meski di awal pembuatan produk beliau dan juga tim kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak, namun beliau bisa membuktikan hasil kerjanya dengan SDM yang berkualitas dari Indonesia. Dengan hadirnya produk WiMax ini tentu akan menarik para insinyur lain untuk ikut membuka jalan dan berkarya dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Kehadiran WiMax ini adalah inovasi sekaligus langkah awal dari era kemandirian teknologi di Indonesia. Sehingga dengan inovasi yang terus bermunculan diharapkan akan memantik kemandirian teknologi Indonesia secara penuh di bidang telekomunikasi di masa mendatang. Dengan begitu Indonesia setidaknya mampu memenuhi kebutuhan perangkat telekomunikasi dalam negeri atau bersaing dengan negara eksportir perangkat telekomunikasi dan bahkan mengekspor produk telekomunikasi ke negara lain.

Macam-Macam Pembangkit Listrik

Listrik sudah menjadi bagian dalam hidup kita sejak dulu kala. Namun, sekarang listrik sudah menjadi kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan primer yang lain seperti sandang, pangan, dan papan. Bagaimana tidak, di era sekarang ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berjalan sangat cepat. Setiap saat selalu muncul inovasi baru yang mempermudah manusia dalam bekerja. Seperti pembelian tiket perjalanan secara online, pengiriman data melalui internet ataupun bertukar informasi melalui e-mail. Semua kegiatan tersebut bisa terlaksana karena adanya listrik di kehidupan kita. Untuk memenuhi kebutuhan kita akan listrik sehari-hari, tentu dibutuhkan pembangkit listrik yang akan terus menyuplai listrik ke semua daerah. Ada banyak jenis pembangkit listrik yang kita kenal, mulai dari memanfaatkan air (PLTA), uap (PLTU), hingga memanfaatkan tenaga nuklir (PLTN). PLTU memanfaaatkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh oleh uap panas atau uap kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan beberapa macam bahan bakar terutama batu bara untuk menjalankannya di proses awal. Dalam keadaan sedang, konversi dari karbon (bahan utama batu bara) menjadi uap hanya sekitar 85%. Konversi dari karbon ini bisa dinaikkan menjadi 100% jika batu bara dioksidasi pada proses gasifikasi (penambahan gas). Proses gasifikasi ini mengakibatkan penambahan tekanan sehingga menghasilkan uap bertekanan tinggi, yang selanjutnya dialirkan menuju turbin uap. Jenis gas yang ditambahkan pada proses gasifikasi bisa berupa gas alam ataupun gas sintetis. Hanya saja tidak semua daerah bisa membangun PLTU, karena jumlah energi yang dihasilkan pembangkit ini tergantung pada uap dari yang menggerakkan turbin. Jadi, apabila daerah itu kurang memiliki potensi gas ataupun batu bara, akan lebih baik jika menggunakan pembangkit yang lain. Pembangkit lain yang sering kita lihat adalah PLTA, pembangkit ini biasanya terletak di bendungan. Cara kerja PLTA ini adalah dengan memanfaatkan aliran air yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut hidroelektrik. Pembangkit ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir dari bendungan atau air terjun menjadi energi mekanik dengan bantuan turbin, dan energi mekanik ini diubah oleh generator menjadi energi listrik. Kemampuan sebuah PLTA bermacam-macam, ada yang hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk satu beberapa rumah saja, namun ada juga yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan satu wilayah dengan cakupan yang besar. Jumlah energi yang dihasilkan oleh PLTA ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah tinggi bendungan dan jumlah air yang mengalir. Semakin tinggi sebuah bendungan, semakin tinggi juga air jatuh sehingga tenaga yang dihasilkan akan semakin besar. Dan semakin banyak air yang jatuh, maka turbin akan mengasilkan tenaga yang lebih bnayak pula. Jumlah air yang tersedia di bendungan tergantung dari jumlah air sungai yang mengalir menuju bendungan tersebut. Keuntungan dari PLTA ini adalah bisa dijalankan meski hanya di sungai kecil. Hanya saja seperti yang sudah diterangkan di atas bahwa jumlah energi yang dihasilkan salah satunya bergantung pada jumlah air yang mengalir Pembangkit listrik yang mungkin jarang kita lihat adalah PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Pada dasarnya, pembangkit ini memiliki prinsip yang sama dengan PLTA, yaitu uap yang ada digunakan untuk menggerakkan turbin, perputaran turbin inilah yang digunakan untuk menggerakkan generator, dan dihasilkan listrik dari generator ini. Hanya saja, pada PLTA menggunakan bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas. Dampak dari pembakaran ini sedikit atau banyak akan menghasilkan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan notrogen dioksida (NOx) serta mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Selain mencemari lingkungan, sisa pembakaran tersebut juga bisa menghasilkan hujam asam dan peningkatan suhu global. Sedangkan pada PLTN, panas yang digunakan untuk menghasilkan uap berasal dari reaksi pembelahan inti uranium dalam reaktor nuklir. Sebagai pemindah panas, biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses yang menggunakan bahan uranium ini tidak menghasilkan limbah seperti CO2, SO2, atau Nox, juga tidak mengeluarkan asap ataupun debu ke udara. Oleh karen aitu, PLTN adalah pembangkit yang ramah lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari pembangkit ini adalah elemen bakar bekas yang berbentuk padat. Elemen bakar ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari. Daftar Pustaka http://ilmupengetahuan.org/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir/ http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Advertorial&artikel=adv1 http://godamaiku.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-uap-pltu.html http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/bangunan/162-pembangkit-listrik-tenaga-air-plta

beasiswa data print 2013

ayo buat para pembaca, ini ada beasiswa dari data print, kalau mungkin berminat, monggo check this out ! ^_^ http://beasiswadataprint.com