Halaman

Sabtu, 28 Juni 2014

Antara Orang Tua dan Remaja

Antara Orang Tua dan Remaja

Globalisasi, adalah sebuah era dimana semua orang bisa memperoleh informasi secara bebas, tidak terbatas waktu, arah, dan siapa yang ingin memperoleh informasi. Ini adalah era dimana anda bisa mempeoleh berita meninggalnya seorang penyanyi di luar negeri hanya berselang beberapa jam setelah kematian sang idola. Ini adalah era dimana anda bisa menemukan semua info tentang Eropa tanpa anda harus pergi berkeliling ke sana.
Pada era globalisasi yang sedang berlangsung seperti ini, peran serta orang tua dalam mendidik anak mereka benar-benar harus diperhatikan. Tidak peduli anak mereka masih kecil atau sudah remaja. Bagi seorang remaja, perhatian orang tua sangat berharga, mereka akan merasa diperhatikan dan disayang oleh orang tua. Apalagi jika orang tua sesekali memberikan segelas teh hangat kepada seorang anak ketika melihat sang anak sedang asyik belajar, tentu jiwa seorang remaja akan tergugah, dia akan merasa memiliki hutang yang besar dengan segelas teh pemberian orang tua tersebut. Hingga akhirnya dia tidak malu untuk memiliki cita-cita besar dan berjuang untuk meraihnya demi membanggakan dan membahagiakan orang tua, bukan untuk membuatnya merasa sukses, tapi sekali lagi, demi membayar hutang kasih sayang yang sudah diberikan orang tua kepadanya.
Namun, tak jarang seorang anak merasa depresi dalam hidup dikarenakan sikap orang tua. Ada yang merasa terkekang dengan kebijakan orang tua yang dilimpahkan kepadanya, seperti harus memperoleh ranking 1, dan jika gagal, dia akan dimarahi oleh orangtua karena dianggap tidak serius dalam belajar dalam 1 semester. Mengapa selalu anak yang disalahkan? Tidakkah para orang tua berfikir untuk merekonstruksi ulang cara mendidik mereka kepada anak? Hal ini yang membuat seorang remaja lebih sering keluar rumah untuk berkumpul dengan teman ataupun hanya untuk keluar mencari hal-hal baru, yang lebih menenangkan daripada suasana di rumah. Adapula remaja yang merasa tidak diperhatikan oleh orang tua, dia belajar, tidur, makan, semua dia rasakan tanpa perhatian orang tua. Mungkin dikarenakan orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan beranggapan bahwa anak mereka sudah dewasa, sudah tidak perlu lagi memperoleh perhatian. Padahal, perhatian itulah yang dia butuhkan saat ini, yang bisa membuatnya semangat untuk belajar, yang bisa memberi motivasi untuk berprestasi di sekolah.
Apabila permasalahan seperti ini tidak diatasi, tentu akan berakibat fatal. Para remaja tidak memiliki tempat untuk menyampaikan masalahnya dalam belajar ataupun pergaulan kecuali bercerita kepada teman ataupun guru, tentu hubungan yang tidak harmonis antara anak dan orang tua akan muncul, kebencian akan tertanam dalam diri seorang remaja, sehingga mereka lebih memilih tidak pulang ke rumah dan tetap tinggal di sekolah bersama guru dan teman-teman, karena dengan guru dan teman itulah seorang remaja merasa diperhatikan, memperoleh kebahagian dan rasa tenang yang tidak pernah mereka rasakan ketika berada di rumah. Bukankah anak adalah darah dan daging orang tua?


Nama: Fathan Nur Hakim
Kelas: XI IPA 2
No. Absen: 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar